Resensi
- ALBUM (7)
- ALBUM KEGIATAN (5)
- CERPEN (7)
- DARMA WISATA (2)
- ESAI (45)
- KONTES (3)
- PROFIL TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN (10)
- PUISI (2)
- RESENSI 2020 (1)
- RESENSI BUKU (29)
Friday, June 14, 2019
Tuesday, June 11, 2019
KUNCI KESEHATAN WARISAN KEDOKTERAN ISLAM KLASIK
Muhammad Ali Fahmi |
Tentang Peresensi
MUHAMMAD
ALI FAHMI, lahir di Dusun Lembanah,
Larangan Perreng, Pragaan, Sumenep, 22 April 2004. Riwayat pendidikannya dimulai
dari RA Miftahul Huda, Lembanah, Larangan Perreng (lulus 2008). MI Miftahul
Huda (lulus 2016), dan sekarang dia duduk di bangku kelas IX (Sembilan) MTs
Al-Wathan, Larangan Perreng, Pragaan, Sumenep.
Pengalaman
keorganisasian yang diikutinya antara lain, Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) MTs Al-Wathan, Jabatan Koordinator Bidang Keagamaaan (2018).
Saat ini
dia tinggal di Dusun Lembenah, Desa Larangan Perreng, Pragaan, Sumenep. Dia
Bisa dihubungi via HP. 085230149264.
***
Buku Terapi Kesehatan Warisan Kedokteran Klasik |
Judul buku : Terapi Kesehatan Warisan Kedokteran Islam Klasik
Penulis : M. Sanusi
Penerbit : Najah
Cetakan : Pertama,Desember 2012
Kota
terbit : Jogjakarta
Tebal
buku : 172 halaman
Peresensi : Muhammad Ali Fahmi
Kesehatan
adalah nikmat yang paling besar yang diberikan Allah SWT kepada kita. Oleh
karenanya, tidak ada bangsa atau kaum yang tidak menganggap pentingnya
kesehatan atau membiarkan penyakit tidak diobati.
Buku yang
berjudul Terapi Kesehatan Warisan Kedokteran Islam Klasik ini merupakan
buku yang ditulis oleh M. Sanusi yang isinya mengingatkan kepada kita bahwa
betapa pentingnya sehat. Sebab, dengan sehat, kita bisa mengerjakan sesuatu
dengan maksimal.
Sehat
adalah keinginan bagi semua manusia, berbagai macam cara yang dilakukan manusia
untuk menggapai sehat, di antaranya dengan cara olahraga setiap hari, mengkonsumsi
makanan yang bervitamin, bahkan untuk menggapai sehat mereka juga menggunakan
terapi yang diwariskan dokter. Berbeda dengan ilmuwan lain, para ilmuwan muslim
menjadikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai pijakan utama dalam mengembangkan ilmu-ilmu
kedokteran mereka.
Oleh
karena itu, pembahasan tentang seputar sejarah ilmu kedokteran sangat penting
bagi manusia untuk mengetahuinya guru bisa menjaga dan mengembangkannya. Hal
ini senada dengan yang disampaikan Dr. Ezzat Abouleish, M.D. dalam bukunya, Contributions
of Islam to Medicine, bahwa sejarah ilmu kedokteran tidak lahir dalam waktu
semalam (hlm. 11).
Kemajuan
kedokteran yang kita nikmati sekarang ini dengan berbagai penemuan teknologi
dan teknik terapi kesehatannya, merupakan hasil jernih payah para dokter dan
ahli kesehatan dari seluruh dunia.
Menurut
Ezzat Abouleish, seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, perkembangan kedokteran Islam
melalui tiga periode pasang surut, yaitu periode penerjemahan buku-buku
kedokteran kuno, periode kejayaan (keemasan kedokteran Islam), dan masa
kemunduran (hlm.14).
Periode
penerjemahan literatur kedokteran berlangsung pada abad ke-7 hingga ke-8 Masehi.
Pada masa ini, para ilmuwan muslim dengan gencar mengalihbahasakan buah pikiran
para tabib Yunani kuno, baik dari bahasa Yunani maupun bahasa Latin ke dalam
bahasa Arab, sehingga di era kejayaan peradaban Islam ini telah lahir sejumlah
dokter terkemuka dan berpengaruh di
dunia kedokteran, hingga sekarang.
Islam
adalah agama yang lengkap, tidak hanya menjelaskan tentang cara bertauhid dan
bersosial belaka, tetapi lebih dari itu, juga memperhatikan aspek-aspek
kesehatan dan pengobatan. Pada dasarnya, Al-Quran yang merupakan sumber segala
hukum dan pengetahuan dalam Islam, sebenarnya adalah obat segala macam
penyakit. Seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Isra’ ayat 82 yang artinya, "Dan,
kami turunkan dari Al-Quran, suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman, dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zhAlim selain kerugian.” (hlm. 33).
Dengan
keyakinan, Al-Quran bisa bermakna sebagai as-syifa' atau penyembuh.
Selain tips kesehatan di depan, berikut tips kesehatan ala Ibnu Sina. Ibnu Sina
atau Avicenna adalah salah satu dokter muslim paling tersohor dalam sejarah.
Berikut beberapa tips warisan Ibnu Sina yang berguna untuk mengobati berbagai macam penyakit dan menjaga kesehatan
(hlm. 40-58).
Pertama, puasa untuk kesehatan jasmani dan rohani.
Dalam Islam, orang pertama yang memperkenalkan efek positif puasa terhadap
kesehatan adalah Rasulullah SAW. Selain sebagai amalan ibadah yang wajib dilakukan
satu bulan penuh, puasa juga berdampak baik bagi kesehatan. Rasulullah SAW bersabdah,
"Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat." Di samping
sebagai sebuah ibadah, Ibnu Sina yang
mengukuhkan puasa sebagai terapi kesehatan.
Terapi
puasa ini mudah dilakukan dan sangat murah, bahkan gratis. Kita tidak usah
pergi ke klinik atau puskesmas, apalagi sampai menjalani operasi. Terapi ini
bisa dilakukan setiap minggu, dua kali dalam seminggu, atau sehari puasa dan
sehari berbuka.
Puasa
memang merupakan terapi kesehatan yang sangat ampuh dari dunia Islam yang diyakini
para dokter dunia, orang-orang non muslim meyakini bahwa puasa tidak hanya
bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi juga jiwa. Dalam bukunya, Alan Cott
menyebutkan bahwa gangguan jiwa yang parah dapat diredakan dengan berpuasa.
Dalam
bukunya, Ibnu Sina menulis bab khusus tentang terapi puasa. Ia menganggap bahwa
puasa merupakan bagian dari ibadah yang harus dilakukan dengan ikhlas. Melakukan
puasa tidak semata-mata untuk mendapatkan kesehatan fisik saja, tetapi juga
sebagai cara seorang hamba mendekatkan kepada Tuhannya. Jika puasa dilakukan
dengan ikhlas, niscaya dampaknya tidak hanya dirasakan secara fisiologis, tetapi
juga psikis.
Kedua, madu dan mawar untuk pengobatan tuberkolosis. Penyakit
tuberkolosis atau dikenal dengan TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh
bakteri bernama mikobakterium tuberkulosa.
Penularan
penyakit TBC melalui udara yang tercemar
oleh mikobakterium tuberkulosa atau udara yang dikeluarkan penderita TBC saat
batuk. Sebagai langkah pengobatan penyakit TBC ini, Ibnu Sina merekomendasikan
campuran madu dan bunga mawar yang dikonsumsi setiap pagi. Sebab, selain
sebagai racun bagi penyakit, madu juga memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Selain
sebagai penawar bagi penyakit TBC madu juga merupakan penawar bagi infeksi
saluran pernafasan akut (ISPA).
Ketiga, madu untuk perawatan rambut dan kulit. Ibnu
Sina benar-benar mengagumi manfaat dan kebaikan yang terkandung di dalam madu
karena begitu berkhasiatnya madu, Allah SWT sendiri memberi perhatian
tersendiri melalui firmannya dalam Al-Quran
dalam surat An-Nahl [16]: 69, “Dari perut lebah itu keluar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang memikirkan." Selain madu bermanfaat bagi kesehatan,
Ibnu Sina meneliti khasiat madu untuk perawatan kecantikan tubuh.
Di era
kejayaan peradaban Islam, Al-Baitar berhasil menemukan suatu ramuan obat yang
berhasiat menyambuhkan penyakit kangker. Ramuan yang ditemukannya tersebut
berasal dari tumbuhan bernama Hindiba.
Sementara,
dalam bahasa Indonesia, kata Hindiba merujuk pada tanaman yang disebut Andewi.
Sayuran Andewi ini mirip daun Sawi di bakso, tetapi daunnya berlekuk-lekuk
alias keriting dan berwarna pucat (hlm.
64).
Penyakit
kanker tercatat sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia, sebab penyakit
ini memberi dampak bahaya bagi tubuh yang diserang, dan sulit diobati.
Penyakit kanker terjadi di berbagai jaringan organ tubuh, mulai dari kaki sampai
kepala.
Adapun
cara pengobatan kanker dengan Hindiba atau Andewi adalah dengan cara
mengonsumsinya, baik dimasak sebagai sayuran maupun direbus kemudian diminum
airnya. Bagi para dokter, mencari obat dan terapi untuk menyembuhkan kanker
menjadi tantangan tersendiri. Sampai sekarang, salah satu cara mengobati
penyakit kanker yang dianggap paling baik adalah kemoterapi. Kemoterapi adalah
metode perawatan yang menggunakan zat kimia untuk menyembuhkan sel penyakit
kanker.
Salah
satu pengobatan yang menepati posisi unik dalam sejarah yaitu terapi bekam (hijamah).
Terapi ini adalah terapi yang dianjurkan Rasulullah SAW kepada umatnya.
Rasulullah
SAW merupakan orang pertama dalam Islam yang menganjurkan bekam, yang kemudian
direkomendasikan oleh dokter-dokter Islam seperti Ibnu Sina dan Ar-Razi. Sebagai
panutan umat Islam, Rasulullah SAW juga menjalani hidup dengan sehat. Sesibuk
dan sepadat apapun aktivitas yang dilakukan Rasulullah SAW beliau tetap
memiliki tubuh yang sehat.
Lalu, apa
kunci dari kesehatan Rasulullah SAW? Ikuti beberapa resep berikut (hlm. 164-167). Pertama, bangun sebelum
Subuh.Ternyata bangun sebelum Subuh, melaksanakan shalat sunnah, dan shalat Subuh
berjemaah memberi hikmah yang mendalam, antara lain, mendapatkan pahala dari
Allah SWT. Udara Subuh masih segar bagi kesehatan, memperkuat pikiran, dan
menyehatkan perasaan.
Kedua, aktif menjaga kebersihan. Rasulullah SAW senantiasa
rapi dan bersih. Setiap hari Kamis atau Jumat, sebagaimana tercantum dalam
hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, "Mandi pada hari Jumat adalah
wajib bagi setiap orang dewasa, demikian pula menggosok gigi dan memakai
harum-haruman."
Ketiga, tidak pernah banyak makan, sebagaimana
sabda Rasulullah SAW., "Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum lapar
dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)." (HR.
Bukhari Muslim).
Keempat, puasa setiap hari Senin dan Kamis. Bahkan
ada satu tarbiyyah khusus bagi umat Islam, puasa di bulan Ramadhan untuk
menyeimbangkan kesehatan. Jika puasa Ramadhan tidak cukup, puasa sunnah setiap
hari Senin dan Kamis dapat membantu menyehatkan tubuh, karena dapat mencegah
timbulnya lemak dan makanan dalam perut.
Kelima, tidak mudah marah. Emosi tidak hanya
berasal dari rasa marah, tetapi juga dari iri, dengki, stres, dan depresi. Emosi-emosi
negatif seperti itulah yang akan menjadikan kondisi kesehatan memburuk apabila
dibiarkan dan tidak dikelola dengan baik.
Keenam, melaksanakan shalat malam. Agar sehat,
manusia dianjurkan untuk selalu melaksanakan shalat Tahajjud. Shalat Tahajjud (shalat
di tengah malam) dapat memperkuat ketahanan tubuh, karena ketahanan hidup yang
diperoleh menyebabkan terjadinya keseimbangan tubuh.
Ketujuh, mengkonsumsi madu. Rasulullah SAW sudah
sejak dulu menyarankan kepada umatnya untuk mengkonsumsi madu, karena di
dalamnya terdapat banyak zat penyembuh yang berhasiat sangat baik untuk
mencegah bahkan mengobati penyakit.
Demikian
penjelasan tentang pengobatan warisan kedokteran Islam klasik bahwa betapa
pentingnya sehat, karena dengan sehat kita bisa melakukan aktivitas sehari-hari
dengan maksimal. Buku ini mengingatkan kepada kita supaya menjaga kesehatan
dengan cara berpuasa,mengonsumsi madu, dan terapi. Itulah Kelebihan buku ini.
Di
samping kelebihan di atas, ada sedikit kekurangan di dalamnya, di antaranya, ada
tanda baca yang kurang tepat dalam buku ini, misalnya bisa dilihat di halaman
44. Akan tetapi kekurangan semacam itu tidak menghilangkan kandungan isi buku
ini. Menurut saya, kita sangat rugi jika tidak membaca buku.
***
______________
Sumenep, 24 Maret 2019
Catatan: Resensi ini merupakan tugas wajib bagi siswa kelas akhir MTs Al-Wathan tahun pelajaran 2018/2019. (MQ).
© 2019
Subscribe to:
Posts (Atom)