Sitti Maisaroh, MC Apel Pagi |
Sabtu, 22 September 2018 MTs Al-Wathan Larangan
Perreng Pragaan Sumenep gelar Apel Pagi sebagai acara rutinitas mingguan. Acara
ini dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat disiplin siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar, juga memantik gairah belajar setelah kemarin
menempuh liburan pendek mingguan (jumatan).
Dalam pagelaran Apel Pagi ini yang bertindak sebagai
Inspektur Upacara adalah Bapak H. Kurniadi, S.HI. Dalam amanahnya, Bapak H. Kurniadi
menyampaikan beberapa hal penting. Di antaranya, pertama, macam-macam
murid itu ada tiga: (1) murid sangreh (tak berbobot dan tak berkualitas),
yaitu murid yang sering melanggar tata tertib yang berlaku; murid yang tidak
memperhatikan penjelasan guru dalam kegiatan belajar mengajar; murid yang
kebut-kebutan ketika berkendaraan dan perilaku negatif lainnya. (2) Murid
sedang. (3) Murid super, yaitu murid yang benar-benar mentaati tata tertib yang
berlaku, baik disukai atau tidak; murid yang aktif belajar.
Beliau menambahkan, hendaknya para murid
mengalokasikan waktu pada malam hari untuk tekun belajar walau sekadar 30
menit, jangan hanya menghabiskan waktu untuk menonton tivi. Jika ingin jadi
orang yang berhasil harus dilalui dengan susah payah terlebih dahulu. Mustahil
menjadi orang berhasil tanpa ada usaha yang sungguh-sungguh.
Kedua, dalam melaksanakan shalat jamaah Zuhur hendaknya
jangan bermain-main. Jangan ada lagi ketika sedang shalat sebagian murid menginjak kaki temannya atau main senggol-senggolan.
Ketiga, ketika usai wiridan dan doa bakda shalat
Zuhur hendaknya para murid bersalaman dahulu kepada imam shalat (pengasuh/guru)
dengan mencium tangannya. Menurut Bapak H. Kurniadi, murid yang bersalaman
dengan mencium tangan guru (imam) akan ada pengaruh positif pada kejiwaan
murid, yaitu ada aura positif yang mengalir dari imam pada murid, ibarat pula
seorang anak bersalaman kepada orang tua dengan mencium tangannya,
spiritualitas orang tua akan mengalir pada jiwa anaknya. (MQ).
No comments:
Post a Comment