Oleh Anis Sulalah*)
|
73 tahun lalu bangsa
ini masih terjajah. Pernahkah kita berpikir
bahwa kita bisa hidup enak sekarang ini karena perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan
pikiran, tenaga, harta bahkan nyawanya di masa
lalu?
Tapi anehnya, banyak di antara kita malah menyia-nyiakan perjuangan mereka tempo dulu. Bukannya membalas budi atas jasa mereka, kita malah hidup dengan berfoya-foya. Kebanyakan anak muda sekarang tidak tahu jika ditanya tentang nama-nama pahlawan. Lebih naifnya, banyak di antara para pelajar belum hapal Dasar Negara, Pancasila.
Kita seharusnya bersyukur dan lebih mencinta negeri ini, negeri tempat tumpah darah
kita, negeri di mana kita berlindung hingga hari tua nanti.
Peran anak muda, khususnya
pelajar dalam mengisi kemerdekaan seharusnya bersifat positif. Seperti selalu giat belajar untuk meraih cita cita. Nenek moyang kita berharap bahwa anak cucu merekalah
yang akan membawa bangsa ini ke depan menjadi bangsa yang lebih maju dan sejahtera.
Sikap anak muda saat ini sangatlah memprihatinkan. Banyak dari mereka lebih memikirkan gaya hidup daripada memikirkan masa depannya yang lebih baik. Mereka sibuk memikirkan besok akan memakai
baju apa, sepatu apa, dan akan
bergaya dengan style yang
bagaimana.
Sangat berbanding
terbalik dengan para pemuda dulu yang siap berperang dan mengorbankan nyawa demi membebaskan bangsa
ini dari cengkeraman penjajah. Sikap patriotisme mereka patut kita contoh dalam
mencintai tanah air dan tidak boleh padam di benak generasi zaman sekarang sebagai generasi
penerus perjuangan bangsa.
Anis Sulalah pembawa bendera mereh putih pada upacara HUT RI ke-73 Yayasan Rabithatul Amin di halaman MTs Al-Wathan |
Untuk itu, kita harus menghargai jasa-jasa para pahlawan
dengan membawa Indonesia menjadi negara yang
lebih maju dan makmur dalam berbagai aspeknya.
***
Sumenep, 18 Agustus 2018
________________
*) Penulis adalah alumni MTs Al-Wathan tahun 2018.
No comments:
Post a Comment