Oleh Danu Artha*)
|
Hadirnya teknologi komunikasi semakin mempermudah kita
melakukan berbagai macam transaksi. Sesuatu yang jauh terasa menjadi dekat. Mau
belanja apa saja menjadi mudah, misalnya untuk keperluan alat sekolah, kita
gampang membelinya secara online, seperti di Bukalapak, Blibli dan
semacamnya. Selain itu, komunikasi jarak jauh dengan keluarga dan teman makin
mudah, baik via SMS atau telpon. Bagi anak-anak, adanya HP dapat digunakan
untuk bermain game di dalam rumah sebagai pengganti alat permainan
tradisional yang mengharuskan ke luar rumah yang kadang keadaannya sangat panas
atau sedang turun hujan.
Sebaliknya, dampak negatif smart phone di
tangan anak-anak bisa merusak pola pikir mereka, misalnya ketika disuruh belajar
dengan kerja kelompok, mereka cenderung mencari jawaban di google, bukan
menelaah buku. Anak-anak sekarang ini banyak yang kecanduan HP sehingga
mengurangi minat belajar. Mereka lebih sering bermain game, facebook, instragram
ketimbang belajar.
Produk-produk teknologi komunikasi membanjiri pasar
Indonesia. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Indonesia merupakan surga bagi
produsen HP dengan berbagai merek buatan luar negeri dengan harga terjangkau. Dari
itulah mendorong minat banyak orang untuk memiliki barang tersebut. Faktor
mudahnya ketersediaan barang itu kadang disalahgunakan oleh orang dewasa atau
pelajar. Supaya tidak merugi, mari gunakan smart phone kita pada perkara
yang baik dan pada waktu yang tepat.
***
Sumenep, 26 Juli 2018
__________
*) Penulis asal Pemalang Jawa Tengah, siswa kelas VIII
(Delapan) MTs Al-Wathan.
No comments:
Post a Comment