Puisi Kenangan
Terasa hancur hati kami
Seakan tersayat sembilu
Seakan teriris pedang
Manakala langkah tidak lagi terinjak
Dan wajah tidak lagi mencium
hamparan sajadah Al-Wathan
Irama padang pasir
sudah hilang gairahnya
Melantuntan
tembang-tembang puitisnya
Turut belasungkawa
pada kami
Yang telah
melangkah purna dari lembaga
Tetesan air mata kami
Yang dianggap mutiara dan
tersimpan semenjak 100 abad silam
Dengan berat hati kami retaskan
Karena tiada daya menahan kata selamat tinggal dan
selamat jalan
Al-Wathan, untukmu
aku mengabdi
Durhan Ariev
No comments:
Post a Comment