Oleh : Dr. Ngainun
Naim *)
Percaya diri yang
tinggi merupakan kunci sukses. Memang bukan satu-satunya penentu sukses, tetapi
adanya rasa percaya diri yang tinggi menjadikan sukses lebih mungkin untuk
terwujud.
Mereka yang memiliki
rasa percaya diri rendah, kecil
kemungkinannya bisa sukses. Ide mungkin mereka miliki. Tapi mentranformasikan
ide menjadi aksi merupakan persoalan yang tidak sederhana bagi kelompok ini.
Kunci ini berlaku
pada (hampir) semua bidang kehidupan. Begitu juga dengan menulis.
Penulis yang sukses
adalah penulis yang mampu menundukkan ketidakpercayaan dirinya. Ia menulis
dengan sepenuh keyakinan. Cibiran, ejekan, kritikan, dan gugatan tidak
membuatnya mundur.
Aspek ini tampaknya
mendominasi psikologi para penulis pemula. Mereka malu, takut, dan tidak berani
menunjukkan karyanya kepada orang lain.
Apa akibat kondisi
kurang percaya diri dalam menulis? Tentu banyak. Mari coba kita urai satu demi
satu.
Pertama, tidak berkembang. Dunia menulis itu bukan dunia yang
stagnan. Bukan dunia yang mandek. Ia terus tumbuh seiring perkembangan zaman.
Tidak ada orang yang
memiliki keterampilan menulis tetap. Keterampilan ini semakin meningkat jika
terus diasah dan akan menurun jika jarang menulis.
Bagaimana mungkin
bisa menjadi penulis yang baik jika untuk menulis saja tidak percaya diri?
Kedua, tidak akan menghasilkan karya. Ide yang dimiliki
mungkin saja sangat banyak. Semangat untuk menulis juga mungkin sangat tinggi.
Membaca sebagai pendukung menulis mungkin juga sudah mentradisi.
Tapi semua potensi
itu akan berhenti sebatas sebagai potensi. Jika tidak ada aksi untuk menulis,
tentu tidak ada karya yang bisa dihasilkan.
Ketiga, menjadi "penulis cita-cita". Menulis itu
bukan hanya soal teori. Banyak sekali orang yang menguasai teori menulis secara
baik tetapi tidak juga menulis.
Menulis yang lebih
utama adalah soal praktik menulis itu sendiri. Segera membuka laptop, mengetik,
lalu edit. Hanya itu jalan terbaik dalam menulis.
Jika tidak segera
menulis maka bisa disebut sebagai "penulis cita-cita". Ya, penulis
yang sebatas sebagai cita-cita. Bukan penulis dalam makna yang sesungguhnya.
Jadi, bagi yang
memang ingin betul-betul bisa menulis, harus percaya diri. Abaikan rasa malu,
takut, dan khawatir. Menulis saja.
***
_______________
*) Dosen IAIN Tulungagung, Jawa Timur. Pegiat literasi
nasional dan penulis banyak buku.
Salam literasi. Persembahan MTs Al-Wathan, Sumenep: https://www.youtube.com/watch?v=DSc2j-sM_0I&t=7s
Salam literasi. Persembahan MTs Al-Wathan, Sumenep: https://www.youtube.com/watch?v=DSc2j-sM_0I&t=7s
No comments:
Post a Comment