Monday, September 23, 2019

PEREMPUAN DALAM DUNIA DIGITAL


Oleh : Baizah, S.S *)

Baizah

Sosok perempuan cukup menarik untuk diperbincangkan, dari penampilannya, sikapnya bahkan keberadaannya. Secara kodrat, perempuan tetaplah perempuan; melahirkan dan menyusui, namun secara sosial, perempuan sudah mempunyai kesempatan yang cukup luas dan banyak menunjukkan kemampuan dirinya. Contohnya, dari sisi pendidikan, mereka sudah bisa mengenyam pendidikan selayaknya laki-laki, perempuan juga bisa melanjutkan kuliah dalam negeri dan luar negeri. Kemampuan mereka juga sudah tidak diragukan lagi, tidak hanya dalam pendidikan, tapi juga dalam dunia sosial, ekonomi, politik dan lain-lain. Terlepas dari sisi negatif yang masih sering dijadikan perdebatan dan perbincangan hangat.

Perjuangan RA. Kartini tempo dulu yang terkenal dengan semboyan "Habis gelap terbitlah terang” tidaklah sia-sia. Perempuan bisa menjadi seorang tenaga pendidik, baik di sekolah, universitas atau di lembaga lainnya. Perempuan bisa menjadi seorang menteri membantu kinerja preside, mislnya, di pemerintahan Bapak Jokowi saat ini. Mereka juga bisa pemimpin, misal, sebagai kepala daerah, baik sebagai bupati, wali kota, gubernur atau jabatan lainnya. Bahkan yang menarik, perempuan di era milenial ini, banyak di antara mereka sudah mulai berpikir cerdas, mereka tidak hanya pandai menulis status galau di Facebook, WA atau Story IG., tapi mereka sudah mulai menjadi seorang wirausaha dengan gadget yang mereka miliki.

Hidup di desa tentunya tidak menjadi halangan bagi perempuan untuk memanfaatkan perkembangan digital saat ini. Selagi internet masih bisa dijangkau, kenapa tidak. Adanya online shope memberikan banyak kesempatan kepada mereka kaum perempuan untuk berjualan. Cara yang digunakan mereka tentunya tidak perlu membawa bakul sambil berteriak ke sana ke mari mendatangi orang-orang untuk menjajakan dagangannya. Mereka cukup klik, sudah bisa melakukan transaksi jika ada konsumen yang berminat membeli barang dagangannya. Hal ini merupakan kesempatan besar bagi mereka untuk tidak repot mencari pekerjaan ke luar rumah. Mereka sudah mendapatkan penghasilan dan bisa menunjukkan kemandiriannya.

Berdasarkan contoh di atas bukan berarti perempuan hanya bisa beraktivitas dalam satu bidang tertentu, tetapi mereka juga bisa mengembangkan prestasi mereka dengan menuangkan ide-ide kreatif mereka melalui dunia digital. Jadi, tak perlu resah dan gelisah menjadi perempuan dan tak perlu ketakutan, karena kita mempunyai kesempatan yang sama menjadi perempuan kreatif, produktif dan inovatif.

Salam hangat dari perempuan desa untuk perempuan Indonesia.

Sumenep, 23 September 2019

________________
*) Penulis adalah alumni MTs Al-Wathan. Sarjana Sastra Inggris UTM Bangkalan.


Silakan klik tautan berikut untuk menyimak pitutur siswa tentang film The Santri:
https://www.youtube.com/watch?v=k4ryIX-va1k

No comments:

Post a Comment