Saturday, November 9, 2019

HINDARILAH MUNAFIK AGAR HIDUP MENJADI DAMAI


Oleh : Sitti Maisaroh *)

 
Sitti Maisaroh

Dari zaman ke zaman, ada beberapa orang yang memiliki sifat tidak terpuji, contohnya sifat munafik. Sifat tersebut sangatlah tercela, dan orang yang memiliki sifat itu tidak akan pernah bisa dipercaya oleh orang lain.

Menjadi orang munafik pada hakikatnya tidak akan pernah merasakan kebahagiaan, ketenangan dan kenyamanan, karena orang tersebut tidak akan memiliki teman dan akan dijauhi oleh orang-orang baik di sekitarnya. Sanksi sosial ini tentu sangat menghambat seseorang dalam mengisi hari-harinya dalam masyarakat.

Ada banyak orang yang sangat suka dengan pekerjaan di atas, tapi mereka tidak sadar terhadap bahaya yang akan ditimbulkannya. Selain bahaya sebagaimana telah dijelaskan di atas, ada juga bahaya yang bisa diderita mereka, misalnya sulit berpikir positif dan di akhirat kelak akan mendapat siksa neraka.

Sifat munafik bukan hanya dimiliki oleh orang-orang yang nyata-nyata jahat, tapi justru dimiliki oleh orang-orang yang pura-pura baik. Ibarat musuh dalam selimut, serigala berbulu domba, pagar makan tanaman dan peribahasa sejenisnya. Itulah bahaya sifat munafik, bisa mempedaya orang lain di sekitarnya yang menjadi sasaran kejahatan terselubungnya.

Agar kita tidak menjadi korban kemunafikan, kita harus mengenal indikasi (tanda-tanda) orang munafik, sebagaimana dijelaskan di dalam hadits Rasulullah SAW riwayat Sahabat Abu Hurairah.

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ . (رواه الشيخان)
Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia berdusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia berkhianat. (HR. Bukhari Muslim).

Solusi agar kita tidak terjerat sifat munafik dengan salah satu tanda-tanda di atas adalah pembiasaan diri untuk selalu berkata jujur, berjanjilah jika apa yang akan dijanjikan lebih mendekati kepastian dan jangan lupa ucapkan kalimat insya Allah. Kemudian peganglah amanah yang dipercayakan kepada kita sekalipun hal-hal yang remeh temeh. Misal, kita dipercaya sebagai ketua kelas, jalankanlah dengan baik. Justru bila seseorang bisa menjalankan amanah dari perkara kecil kemungkinan besar amanah yang berat akan bisa ia jalankan dengan baik. Sebaliknya, menyepelekan perkara kecil akan membuka peluang lebar untuk menyepelekan perkara besar.

Hidup di dunia yang super singkat ini dibutuhkan modal sosial yang baik. Karena tanpa itu, hidup seseorang nyaris tak bermakna. Keadaannya disesali oleh orang-orang sekitar dan kepergiannya diharap-harap. Sedangkan indikasi orang baik, kehadirannya dibanggakan dan kepergiannya selalu dikenang.

***

Sumenep, 21 September 2019

___________
*) Penulis adalah siswi kelas IX (sembilan) MTs Al-Wathan.

No comments:

Post a Comment