Fatimatus Zehro |
Tentang Peresensi
FATIMATUS ZEHRO, lahir di Dusun
Tengginah Larangan Perreng Pragaan Sumenep, 22 Mei 2003. Riwayat pendidikan dimulai dari RA
Al-Habsyi Tengginah Larangan
Perreng Pragaan Sumenep (lulus, 2009), MI Al-Ihsan II/A Larangan
Perreng (2015), dan sekarang duduk di bangku kelas ix (sembilan) MTs Al-Wathan Larangan
Perreng. Dia pernah mengikuti
beberapa perkemahan Tingkat Penggalang; di Al-Ghazali (2015) di
Sentol Daya dan Kerrem Larangan
Perreng (2015). Siswi yang humoris ini pernah
menjuarai Lomba Pildacil pada Pekan
Rajabiyyah MWC NU Pragaan. Pengalaman
keorganisasian; Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) MTs Al-Wathan Bidang Pendidikan (2016-2017). Saat ini ia
tinggal di Dusun Tengginah Larangan
Perreng Pragaan Sumenep. Ia bisa dihubungi lewat nomor HP. 085230720464
atau lewat facebook Fatimah Azzahra.
***
Judul buku : Modis Tapi Ahlul Jannah!
Penulis : Izzah Qonita Nailiya
Penerbit : Saufa
Cetakan : Pertama,
2015
Kota terbit : Yogyakarta
Tebal buku : 200 halaman
Peresensi : Fatimatus Zehro
Menjadi perempuan salehah
yang gaul dan modis adalah impian setiap seorang wanita.
Buku ini akan memberikan penjelasan
bagaimana caranya menjadi perempuan salehah yang gaul dan modis.
Arti salehah secara bahasa berarti
baik, terbaik atau yang semakna dengannya. Apabila disandarkan kepada seorang
laki-laki atau perempuan maka disebut saleh
atau salehah yang artinya laki-laki atau perempuan
yang baik atau yang terbaik (hlm. 12). Dalam hal ini Abdullah bin Amru RA
berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Dunia adalah tempat
kesenangan, dan
sebaik-baik kesenangan dunia adalah istri yang salehah.” (HR. Ibnu
Majah dan Nasai). Dan,
hendaklah para suami mengetahui bahwa istri salehah
adalah tempat kesenangan yang sah. Bukan
hanya itu, perempuan diibaratkan sebagai perhiasan terbaik,
sebab, kepandaian seorang perempuan menjaga kehormatannya dan harga dirinya. Oleh karena
itu, perempuan tidak boleh disakiti hatinya, perempuan harus dirawat dan dijaga oleh
mahramnya. Perempuan salehah
akan menahan godaannya, terlebih
godaan yang datang pada pandangannya. Dan,
ia akan menjaga kehormatannya, menutup aurat dan menjaga sikapnya. Dalam Al-Qur’an
Allah memerintahkan kepada kaum perempuan agar tidak menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suaminya, seperti terdapat pada QS.
An-Nur [24]: 31.
Perempuan salehah
dapat kita lihat ketika masih sendiri. Ada
empat hal yang harus diperhatikan ketika
masih sendiri sebelum memasuki kehidupan yang baru. Pertama,
menekuni ilmu yang berasal dari Al-Qur’an
dan hadits agar menjadi orang yang optimis dan percaya diri. Kedua,
menjaga pergaulan agar tidak terjerumus pada kesesatan, karena
pergaulan diibaratkan sebagai magnet yang
akan menarik semua benda yang berbahan besi, begitu
pula dengan pergaulan yang anda ikuti jika anda tidak mampu melepaskan diri
dari pergaulan yang buruk,
anda akan terjerumus pada kehinaan.
Ketiga,
fokus pada keinginan untuk berubah dan jangan membagi perhatian anda kepada
seorang teman, karena hal itu bisa menyebabkan
cita-cita anda terbengkalai. Keempat, berdoa
kepada Allah SWT karena tanpa
hidayah dari-Nya kita tidak bisa mendapatkan apa yang
kita inginkan (hlm. 15-22).
Kesalehan seorang wanita juga kita bisa
lihat ketika sudah bersuami. Adapun ciri-ciri
wanita yang salehah ketika bersuami adalah penuh kasih sayang terhadap suami, selalu berterima kasih
atas pemberian suami, sekecil apa pun pemberian itu, meringankan
beban belanja dan menjaga ibadah suami, serta
menjaga kehormatan suami (hlm. 26-39).
Dalam masa orientasi seorang remaja,
wanita yang salehah harus saleh
di hadapan Allah SWT dan di hadapan
kedua orang tuanya. Cara untuk saleh
di hadapan Allah SWT dengan memperbarui iman, jangan meninggalkan shalat lima waktu, memperbanyak amalan puasa, dan jadilah
orang yang dermawan. Adapun cara
untuk saleh di hadapan
kedua orang tua adalah dengan cara bertutur kata dengan lembut, selalu mendoakannya, bersikap sabar dan menahan amarah, serta menghargai kerja keras orang tua
serta membantu pekerjaannya (hlm. 40-52).
Untuk menjadi perempuan salehah
hendaknya kita memulainya dari pikiran, kemudian salehah
dari hati dan salehah dalam perbuatan nyata. Dalam buku ini terdapat beberapa .tahapan
untuk menjadi wanita salehah (hlm.
65-96), yaitu, tahap
pertama, menjaga iman agar
selsalu konsisten dalam mengerjakan perintah Allah SWT dan
rasul-Nya.
Tahap kedua, menjaga
ibadah wajib dan sunnah. Selagi anda masih muda jangan biarkan
rasa bosan menghalangi keinginan anda untuk beribadah kepada Allah, sebab saat muda anda memiliki energi
yang begitu besar.
Tahap ketiga, menjaga
ucapan dari ucapan yang tidak enak didengar, hal ini sesuai dengan hadits dari
Abdullah bin Amru RA bahwa ada seseorang laki-laki sedang bertanya kepada Nabi
Muhammad, “Bagaimanakah
ciri-ciri muslim yang baik?” Rasulullah pun menjawab,
”Yaitu orang muslim yang lisan dan
tangannya tidak menyakiti muslim lainnya.” (HR.
Muslim).
Tahap keempat, menjaga pergaulan, dalam
hal ini hendaknya kita bergaul dengan orang yang salehah
agar keinginan menjadi wanita salehah dapat
direalisasikan.
Tahap kelima, menjaga kesucian diri baik
kesucian lahir maupun batin.
Tahap keenam, menjaga ilmu dengan cara
mengamalkannya agar bermanfaat bagi semua orang.
Tahap ketujuh, menjaga konsentrasi dalam
menjadikan impian menjadi wanita yang salehah
dengan niat yang tulus.
Tahap kedelapan, menjaga komitmen yang
anda sudah tata pada sebelumnya.
Tahap yang terahir, menjaga aurat dari
pandangan laki-laki yang bukan mahramnya,
sebab orang yang memperlihatkan auratnya kecuali kepada suaminya,
ia tidak akan masuk surga
bahkan tidak bisa mencium aroma wangi surga.
Dalam Islam
gaul diperbolehkan karena gaul adalah salah satu metode atau cara berinteraksi
yang memiliki cakupan lebih luasa. Gaul dapat mebuat masa depan hancur apabila
kita salah dalam bergaul, yakni bergaul dengan pecandu narkoba,
bertato, berpacaran yang berlebihan dan gemerlap (dugem). Berikut katagori remaja
salehah yang gaul. (1) Senang menjalin atau
menjaga silaturrahmi, karena
dengan silaturrahmi dapat mendatangkan rezeki,
memperpanjang umur dan memperbanyak saudara. (2) Bersimpati
terhadap penderitaan orang lain, sebab
kepedulian akan membawa kita pada sifat tolong-menolong. (3) Dapat
menanggapi perkembangan zaman agar dapat mengakses ilmu pengetahuan dan
meningkatkan kualitas diri. (4) Memiliki
pengetahuan serta wawasan yang luas terutama ilmu agama. (5) Menjaga
syariat-syariat agama. (6) Berkiblat kepada Rasulullah SAW.
Agar anda menjadi wanita salehah
yang gaul,
anda harus membersihkan akidah
dari kemusyrikan dan kemalasan, melaksanakan ibadah dengan sempurna,
memiliki akhlak yang baik, kuat jasmani dan rohani, hawa nafsu
terjaga dan pandai menjaga waktu (hlm.
97-137).
Seperti halnya
gaul, berpenampilan modis dalam Islam
diperbolehkan apabila pakaian tesebut memenuhi syarat pakaian dalam Islam,
yaitu pakaian yang baik (pantas/ patut),
menutup aurat serta tidak berlebihan dan tidak tembus pandang dan juga tidak
ketat. Dalam berpakaian ada etika yang harus anda lakukan sebelum memakai
pakaian baru atau lama, yaitu berdoa sebelum memakai pakaian,
tidak berlebihan serta mendahulukan yang kanan dari pada yang kiri (hlm.
138-157).
Apabila anda ingin menjadi remaja salehah
yang gaul dan modis anda harus merenungkan hakikat diri dan kehidupan ini (hlm.
158-170). Adapun hal yang harus direnungkan dan diamalkan dalam kehidupan ini
adalah menjaga hati dengan cara istikamah
dan penuh kesungguhan, dan
hal yang terpenting adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan banyak
berdzikir, orang yang hatinya berdekatan dengan Allah SWT memiliki
limpahan energi positif yang berlimpah, agar tumbuh
rasa cita kepada-Nya anda harus memohon agar diberi hati
yang selalu bercahaya dan dipenuhi rasa
cinta kepada-Nya agar anda tidak lalai dalam melaksanakan perintah-Nya.
Hati akan gelap apabila kita jauh dan
tidak cinta kepada Allah SWT. Untuk itu,
Al-Habib Alwy Al-Haddad
menyarankan kepada kita agar banyak membaca doa yang berbunyi sabagai beikut.
Artinya, “Ya Tuhan kami janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada
kesesatan sesudah Engkau beri
petunjuk kepada kami dan karuniailah akan rahmat
dari sisi Engkau karena sesungguhnya
Engkau pemberi karunia.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 8).
Dan juga yang harus direnungkan dan diamalkan
dalam kehidupan ini adalah jangan menikmati dosa dan segera menghindarinya. Apabila
kita berbuat maksiat atau dosa maka segeralah bertaubat kepada Allah SWT. Allah
akan menerima segala taubat hamba-Nya, orang yang tidak taubat setelah
melakukan dosa maka ia disebut orang yang zalim. Tegas
dan total dalam menjalankan ajaran agama, karena
tanpa totalitas ia tidak akan menjadi orang
yang disiplin, tidak bertanggung jawab dan tidak
bertakwa. Akibatnya, ia
akan menjadi umat yang bimbang, dan yang
terakhir yang harus direnungkan dan diamalkan dalam kehidupan ini fokus pada
amal baik dan bermanfaat. Dan,
ingatlah untuk semua umat bahwa Allah tidak menilai seseorang dari kecantikan atau pangkatnya meleainkan dari
kehormatan diri dan hatinya.
Demikian pemaparan tentang
bagaimana cara untuk menjadi perempuan salehah
yang gaul dan modis . Menjadi perempuan
salehah yang gaul dan modis tentu menjadi harapan setiap muslimah
tanpa terkecuali saya sendiri. Namun,
tak jarang para muslimah yang justru terjebak pada kata gaul dan modis. Penampilannya
modis ala anak gaul kekinian tapi shalat di tinggalkan.
Penjelasan untuk menggambarkan isi buku
yang berjudul Modis Tapi Ahlul Jannah! tentu di dalamnya
berisi bagaimana cara dan tahapan untuk menjadi remaja salehah
yang gaul dan modis. Karena hakikatnya,
remaja terutama wanita pasti memiliki keinginan untuk bisa tampil modis yang
tidak ketinggalan zaman, tetapi dalam tanda kutip jika kita wanita “muslimah”
maka sahajakan pakaian kita dengan perkembangan zaman yang sekiranya tidak
melenceng dari norna-norma cara berpakaian wanita muslim.
Buku ini memiliki kelebihan,
di antaranya, bahasa yang digunankan sangat
komunikatif sehingga para pembaca dapat memahami isi buku dengan cepat, dan
dalam buku ini terdapat lima biografi wanita salehah
dan kisah-kisah penggugah jiwa yang dapat kita
teladani.
Di samping kelebihan di atas,
ada beberapa kekurangan yang juga perlu diketahui oleh pembaca,
di antaranya tidak fokus pada pembahasan isi buku yang terdapat pada halaman
110 dan 141.
Meskipun terdapat
kekurangan,
tapi tentunya hal itu tidak mengurangi pemahaman kita untuk tidak melenceng dari sebuah syariat.
Hal itu ditegaskan oleh Allah dalam
firman-Nya, “
Hai anak adam, sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan. Dan, pakaian takwa itulah yang paling baik. Hal yang demikian itu
adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, agar
mereka selalu ingat. (QS. Al-A’raf
[7]: 26).
Dengan memahami isi buku ini Insya Allah
kita akan menjadi perempuan salehah,
bukan hanya itu, kita akan menjadi wanita keren di mata Islam sehingga surga
dapat kita raih.
***
Tentang Penulis
IZZAH
QONITA NAILIYA,
lahir di Sumenep 1981.
Ia menempuh pendidikan dasar
hingga menengah atas
di kota kelahirannya, tepatnya di pondok pesantren Nansy’atul Muta’alimin.
Saat sekolah,
ia aktif di beberapa kegiatan seperti OSIS., Kajian
Remaja Bangsa,
Kuntum Ilmiah
dan PMR. Saat ini ia tinggal Kabumen Jawa Tengah setelah menamatkan pendidikan
S-1 di salah satu Universitas Negeri
Yogyakarta. Qonita juga aktif menulis esai artikel
agama di beberapa media massa seperti Minggu
Pagi, Kedaulatan
Rakyat, Seputar
Indonesia, Bermas Jawa Post,
Suara Karya, Pikiran Rakyat, Lampung Post, Penyingkul Post, Bali Post, Solo Post,
Merapi dan lain-lain. Buku pertamanya berjudul Menjadi Suami/Istri Yang Ahli
Surga
(Laksana 2010).
No comments:
Post a Comment