Monday, May 14, 2018

WANITA KEREN DI MATA ISLAM

Fatimatus Zehro

Tentang Peresensi

 

FATIMATUS ZEHRO, lahir di Dusun Tengginah Larangan Perreng Pragaan Sumenep, 22 Mei 2003. Riwayat pendidikan dimulai dari RA Al-Habsyi Tengginah Larangan Perreng Pragaan Sumenep (lulus, 2009), MI Al-Ihsan II/A Larangan Perreng (2015), dan sekarang duduk di bangku kelas ix (sembilan) MTs Al-Wathan Larangan Perreng. Dia pernah mengikuti beberapa perkemahan Tingkat Penggalang; di Al-Ghazali (2015) di Sentol Daya dan Kerrem Larangan Perreng (2015). Siswi yang humoris ini pernah menjuarai Lomba Pildacil pada Pekan Rajabiyyah MWC NU Pragaan. Pengalaman keorganisasian; Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) MTs Al-Wathan Bidang Pendidikan (2016-2017). Saat ini ia tinggal di Dusun Tengginah Larangan Perreng Pragaan Sumenep. Ia bisa dihubungi lewat nomor HP. 085230720464 atau lewat facebook Fatimah Azzahra.

***
 
Buku Modis Tapi Ahlul Jannah!
Judul buku      : Modis Tapi Ahlul Jannah!
Penulis             : Izzah Qonita Nailiya
Penerbit           : Saufa
Cetakan           : Pertama, 2015
Kota terbit       : Yogyakarta 
Tebal buku      : 200 halaman
Peresensi       : Fatimatus Zehro
                                                              
Menjadi perempuan salehah yang gaul dan modis adalah impian setiap seorang wanita. Buku ini akan memberikan penjelasan bagaimana caranya menjadi perempuan salehah yang gaul dan modis.

Arti salehah secara bahasa berarti baik, terbaik atau yang semakna dengannya. Apabila disandarkan kepada seorang laki-laki atau perempuan  maka disebut saleh atau salehah yang artinya laki-laki atau perempuan yang baik atau yang terbaik (hlm. 12). Dalam hal ini Abdullah bin Amru RA berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Dunia adalah tempat kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah istri yang salehah. (HR. Ibnu Majah dan Nasai). Dan, hendaklah para suami mengetahui bahwa istri salehah adalah tempat kesenangan yang sah. Bukan hanya itu, perempuan diibaratkan sebagai perhiasan terbaik, sebab, kepandaian seorang perempuan menjaga kehormatannya dan harga dirinya. Oleh karena itu, perempuan tidak boleh disakiti hatinya, perempuan harus dirawat dan dijaga oleh mahramnya. Perempuan salehah akan menahan godaannya, terlebih godaan yang datang pada pandangannya. Dan, ia akan  menjaga kehormatannya, menutup aurat dan menjaga sikapnya. Dalam Al-Qur’an Allah memerintahkan kepada kaum perempuan agar tidak menampakkan perhiasannya kecuali kepada suaminya, seperti terdapat pada QS. An-Nur [24]: 31.

Perempuan salehah dapat kita lihat ketika masih sendiri. Ada empat hal yang harus diperhatikan ketika masih sendiri sebelum memasuki kehidupan yang baru. Pertama, menekuni ilmu yang berasal dari Al-Qur’an dan hadits agar menjadi orang yang optimis dan percaya diri. Kedua, menjaga pergaulan agar tidak terjerumus pada kesesatan, karena pergaulan diibaratkan sebagai magnet yang akan menarik semua benda yang berbahan besi, begitu pula dengan pergaulan yang anda ikuti jika anda tidak mampu melepaskan diri dari pergaulan yang buruk, anda akan terjerumus pada kehinaan. Ketiga, fokus pada keinginan untuk berubah dan jangan membagi perhatian anda kepada seorang teman, karena hal itu bisa menyebabkan cita-cita anda terbengkalai. Keempat, berdoa kepada Allah SWT karena tanpa hidayah dari-Nya kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan (hlm. 15-22).

Kesalehan seorang wanita juga kita bisa lihat ketika sudah bersuami. Adapun ciri-ciri wanita yang salehah ketika bersuami adalah penuh kasih sayang terhadap suami, selalu berterima kasih atas pemberian suami, sekecil apa pun pemberian itu, meringankan beban belanja dan menjaga ibadah suami, serta menjaga kehormatan suami (hlm. 26-39).

Dalam masa orientasi seorang remaja, wanita yang salehah harus saleh di hadapan Allah SWT dan di hadapan kedua orang tuanya. Cara untuk saleh di hadapan Allah SWT dengan memperbarui iman, jangan meninggalkan shalat lima waktu, memperbanyak amalan puasa, dan jadilah orang yang dermawan. Adapun cara untuk saleh di hadapan kedua orang tua adalah dengan cara bertutur kata dengan lembut, selalu mendoakannya, bersikap sabar dan menahan amarah, serta menghargai kerja keras orang tua serta membantu pekerjaannya (hlm. 40-52).

Untuk menjadi perempuan salehah hendaknya kita memulainya dari pikiran, kemudian salehah dari hati dan salehah dalam perbuatan nyata. Dalam buku ini terdapat beberapa .tahapan untuk menjadi wanita salehah (hlm. 65-96), yaitu, tahap pertama, menjaga iman agar selsalu konsisten dalam mengerjakan perintah Allah SWT dan rasul-Nya.

Tahap kedua, menjaga ibadah wajib dan sunnah. Selagi anda masih muda jangan biarkan rasa bosan menghalangi keinginan anda untuk beribadah kepada Allah, sebab saat muda anda memiliki energi yang begitu besar.

Tahap ketiga, menjaga ucapan dari ucapan yang tidak enak didengar, hal ini sesuai dengan hadits dari Abdullah bin Amru RA bahwa ada seseorang laki-laki sedang bertanya kepada Nabi Muhammad,Bagaimanakah ciri-ciri muslim yang baik? Rasulullah pun menjawab,Yaitu orang muslim yang lisan dan tangannya tidak menyakiti muslim lainnya.” (HR. Muslim).

Tahap keempat, menjaga pergaulan, dalam hal ini hendaknya kita bergaul dengan orang yang salehah agar keinginan menjadi wanita salehah dapat direalisasikan.

Tahap kelima, menjaga kesucian diri baik kesucian lahir maupun batin.

Tahap keenam, menjaga ilmu dengan cara mengamalkannya agar bermanfaat bagi semua orang.

Tahap ketujuh, menjaga konsentrasi dalam menjadikan impian menjadi wanita yang salehah dengan niat yang tulus.

Tahap kedelapan, menjaga komitmen yang anda sudah tata pada sebelumnya.

Tahap yang terahir, menjaga aurat dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya, sebab orang yang memperlihatkan auratnya kecuali kepada suaminya, ia tidak akan masuk surga bahkan tidak bisa mencium aroma wangi surga.

Dalam Islam gaul diperbolehkan karena gaul adalah salah satu metode atau cara berinteraksi yang memiliki cakupan lebih luasa. Gaul dapat mebuat masa depan hancur apabila kita salah dalam bergaul, yakni bergaul dengan pecandu narkoba, bertato, berpacaran yang berlebihan dan gemerlap (dugem). Berikut katagori remaja salehah yang gaul. (1) Senang menjalin atau menjaga silaturrahmi, karena dengan silaturrahmi dapat mendatangkan rezeki, memperpanjang umur dan memperbanyak saudara. (2) Bersimpati terhadap penderitaan orang lain, sebab kepedulian akan membawa kita pada sifat tolong-menolong. (3) Dapat menanggapi perkembangan zaman agar dapat mengakses ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas diri. (4) Memiliki pengetahuan serta wawasan yang luas terutama ilmu agama. (5) Menjaga syariat-syariat agama. (6) Berkiblat kepada Rasulullah SAW.

Agar anda menjadi wanita salehah yang gaul, anda harus membersihkan akidah dari kemusyrikan dan kemalasan, melaksanakan ibadah dengan sempurna, memiliki akhlak yang baik, kuat jasmani dan rohani, hawa nafsu terjaga dan pandai menjaga waktu (hlm. 97-137).

Seperti halnya gaul, berpenampilan modis dalam Islam diperbolehkan apabila pakaian tesebut memenuhi syarat pakaian dalam Islam, yaitu pakaian yang baik (pantas/ patut), menutup aurat serta tidak berlebihan dan tidak tembus pandang dan juga tidak ketat. Dalam berpakaian ada etika yang harus anda lakukan sebelum memakai pakaian baru atau lama, yaitu berdoa sebelum memakai pakaian, tidak berlebihan serta mendahulukan yang kanan dari pada yang kiri (hlm. 138-157).

Apabila anda ingin menjadi remaja salehah yang gaul dan modis anda harus merenungkan hakikat diri dan kehidupan ini (hlm. 158-170). Adapun hal yang harus direnungkan dan diamalkan dalam kehidupan ini adalah menjaga hati dengan cara istikamah dan penuh kesungguhan, dan hal yang terpenting adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan banyak berdzikir, orang yang hatinya berdekatan dengan Allah SWT memiliki limpahan energi positif yang berlimpah, agar tumbuh rasa cita kepada-Nya anda harus memohon agar diberi hati yang selalu bercahaya dan dipenuhi  rasa cinta kepada-Nya agar anda tidak lalai dalam melaksanakan perintah-Nya. Hati akan gelap apabila kita jauh dan tidak cinta kepada Allah SWT. Untuk itu, Al-Habib Alwy Al-Haddad menyarankan kepada kita agar banyak membaca doa yang berbunyi sabagai beikut. Artinya, Ya Tuhan kami janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniailah akan rahmat dari sisi Engkau karena sesungguhnya Engkau pemberi karunia.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 8).
           
Dan juga yang harus direnungkan dan diamalkan dalam kehidupan ini adalah jangan menikmati dosa dan segera menghindarinya. Apabila kita berbuat maksiat atau dosa maka segeralah bertaubat kepada Allah SWT. Allah akan menerima segala taubat hamba-Nya, orang yang tidak taubat setelah melakukan dosa maka ia disebut orang yang zalim. Tegas dan total dalam menjalankan ajaran agama, karena tanpa totalitas ia tidak akan menjadi orang yang disiplin, tidak bertanggung jawab dan tidak bertakwa. Akibatnya, ia akan menjadi umat yang bimbang, dan yang terakhir yang harus direnungkan dan diamalkan dalam kehidupan ini fokus pada amal baik dan bermanfaat. Dan, ingatlah untuk semua umat bahwa Allah tidak menilai seseorang dari kecantikan atau pangkatnya meleainkan dari kehormatan diri dan hatinya.

Demikian pemaparan  tentang  bagaimana cara untuk menjadi perempuan salehah yang  gaul dan modis . Menjadi perempuan salehah yang gaul dan  modis tentu menjadi harapan setiap muslimah tanpa terkecuali saya sendiri. Namun, tak jarang para muslimah yang justru terjebak pada kata gaul dan modis. Penampilannya modis ala anak gaul kekinian tapi shalat di tinggalkan. Penjelasan untuk menggambarkan isi buku yang berjudul Modis Tapi Ahlul Jannah! tentu di dalamnya berisi bagaimana cara dan tahapan untuk menjadi remaja  salehah yang gaul dan modis. Karena hakikatnya, remaja terutama wanita pasti memiliki keinginan untuk bisa tampil modis yang tidak ketinggalan zaman, tetapi dalam tanda kutip jika kita wanita “muslimah” maka sahajakan pakaian kita dengan perkembangan zaman yang sekiranya tidak melenceng dari norna-norma cara berpakaian wanita muslim.

Buku ini memiliki kelebihan, di antaranya, bahasa yang digunankan sangat komunikatif sehingga para pembaca dapat memahami isi buku dengan cepat, dan dalam buku ini terdapat lima biografi wanita salehah dan kisah-kisah penggugah jiwa yang dapat kita teladani.

Di samping kelebihan di atas, ada beberapa kekurangan yang juga perlu diketahui oleh pembaca, di antaranya tidak fokus pada pembahasan isi buku yang terdapat pada halaman 110 dan 141.

Meskipun terdapat kekurangan, tapi tentunya hal itu tidak mengurangi pemahaman kita untuk tidak melenceng dari sebuah syariat. Hal itu ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya, “ Hai anak adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan, pakaian takwa itulah yang paling baik. Hal yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, agar mereka selalu ingat. (QS. Al-A’raf [7]: 26).

Dengan memahami isi buku ini Insya Allah kita akan menjadi perempuan salehah, bukan hanya itu, kita akan menjadi wanita keren di mata Islam sehingga surga dapat kita raih.
***

Tentang Penulis

IZZAH QONITA NAILIYA, lahir di Sumenep 1981. Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di kota kelahirannya, tepatnya di pondok pesantren Nansy’atul Muta’alimin. Saat sekolah, ia aktif di beberapa kegiatan seperti OSIS., Kajian Remaja Bangsa, Kuntum Ilmiah dan PMR. Saat ini ia tinggal Kabumen Jawa Tengah setelah menamatkan pendidikan S-1 di salah satu Universitas Negeri Yogyakarta. Qonita juga aktif menulis esai artikel agama di beberapa media massa seperti Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Seputar Indonesia, Bermas Jawa Post, Suara Karya, Pikiran Rakyat, Lampung Post, Penyingkul Post, Bali Post, Solo Post, Merapi dan lain-lain. Buku pertamanya berjudul Menjadi Suami/Istri Yang Ahli Surga (Laksana 2010).

***

Catatan: Resensi ini merupakan tugas wajib bagi siswa kelas akhir MTs Al-Wathan tahun pelajaran 2017/2018. (MQ).

© 2018 

No comments:

Post a Comment