Berfoto selfie sudah tidak asing lagi di telinga kita,
bahkan sekarang berselfie sudah menjadi kegiatan yang "wajib" dilakukan
dalam berbagai kesempatan. Beberapa orang memang senang berselfie bahkan sudah
banyak yang ketagihan karena dapat respons positif dari banyak orang ketika
fotonya diposting melalui sosial media.
Perilaku narsisme ini makin ramai di media sosial. Mulai
dari masyarakat biasa, kalangan elite seperti presiden atau pejabat lainnya
apalagi selebritis, ketularan perilaku ini. Menurut saya, berselfie ternyata
banyak memiliki dampak positif.
Secara tidak langsung, berfoto selfie mampu membantu
kita untuk lebih mengenali diri kita sendiri dengan baik sehingga kita akan
lebih mengerti kelebihan yang ada di dalam diri kita sendiri. Dengan memposting
dan memperlihatkan kelebihan kita kepada orang lain tentu meningkatkan rasa
percaya diri.
Berselfie bisa menjadi cara mengeksplorasi kepercayaan
diri ketika sebuah foto diposting. Ketika ada beberapa orang berkomentar
positif, orang yang mengunggah foto tersebut bisa merasa dihargai dan kepercayaan
dirinya akan meningkat.
Seseorang yang melakukan selfie--biasanya pada momen-momen
tertentu di mana mereka puas dengan penampilan mereka--ada efek senang yang didapat
dari mengunggah foto di dunia maya. Setelah rasa senang didapat, maka menjalani
hari-hari pun akan lebih bersemangat dengan limpahan energi yang positif.
Berselfie bisa menjadi hiburan di waktu luang yang
membuat seseorang menjadi merasa senang. Misalnya, saya sedang jalan-jalan ke obyek
wisata Bukit Tinggi Sumenep lalu saya berfoto-foto, caraku ini selain membuat
merasa senang, juga menyebarkan kabar gembira dan semangat bagi orang lain.
Kata "selfie" pastinya tidak asing lagi di
telinga kita sekarang. Selfie sudah menjadi kegiatan yang "wajib" dilakukan
berbagai kesempatan, sebagaimana saya sebutkan di atas. Beberapa orang ketagihan
berfoto selfie karena mendapat respons positif dari orang lain ketika di
posting melalui sosial media, terutama bagi kamu yang tidak punya kegiatan.
Bangun tidur selfie, mau makan selfie, sedang di jalan
selfie. Coba kamu lihat di galeri handphone-mu, ada berapa jumlah foto
selfiemu yang bikin memori full?
Jika kamu merupakan salah satu orang yang selalu memegang
handphone, hal itu kamu harus waspadai karena ternyata keseringan berselfie
bisa berdampak buruk.
Orang yang punya kebiasaan sering berselfie akan
berdampak pada gangguan psikilogisnya, mereka akan punya obsesi berlebihan dibanding
dengan manusia lainnya. Semakin sering melakukan selfie, semakin besar pula
obsesi kamu untuk selalu tampil sempurna dan mengesankan di depan orang lain.
Di sisi lain, berselfie membuat harga diri kamu mulai
terlihat ketika kamu menanggapi komentar setiap orang dan like yang kamu
dapatkan ketika memposting foto selfie kamu.
Ini yang mungkin menyebabkan kamu ingin tampil lebih
sempurna yang akhirnya cenderung melakukan semua hal untuk tampil lebih
sempurna. Mulai dari menghamburkan uang untuk memborong baju, membeli
seperangkat alat make-up yang menurut kamu bisa bikin kamu cantik
maksimal, dan hal yang paling ekstrem hingga melakukan operasi plastik.
Apalagi tujuan berselfie agar kamu dinilai secakep
mungkin oleh orang lain sehingga kamu memilih satu dari ribuan foto yang
diambil untuk diposting. Pujian yang diberikan teman di dunia maya saat kamu
memposting foto selfie di media sosial pastinya akan membuat kamu senang. Siapa
sih yang tidak suka dibilang cakep?
Tapi jangan terlalu terlena dengan pujian tersebut, karena
hanya akan membuat kamu jadi terlalu mencintai diri sendiri dan gila akan
pujian. Memang manusiawi jika kamu tergila akan pujian, tapi sewajarnya
sajalah.
Burung Irian burung Cenderawasih
Cukup sekian terima kasih.
***
Sumenep, 29 Juli 2018
___________
*) Penulis adalah siswa kelas IX (sembilan) MTs
Al-Wathan.
No comments:
Post a Comment