Oleh Nur Hasanah*)
|
Salah satu tren di kalangan manusia modern zaman
sekarang adalah menampangkan foto dirinya di media sosial dengan aneka ragam
gayanya. Menurut persepsi saya, berfoto selfie lalu mempostingnya ke media
sosial memiliki nilai baik dan terkadang sarat nilai negatif.
Nilai baiknya, kita bisa mengabadikan momen-momen
penting yang sudah kita lewati sehingga dengan pergantian waktu dan pertukaran
hari jejak peristiwa itu tidak hilang begitu saja dan mudah kita mengingatnya
sewaktu-waktu.
Namun, berselfie juga bisa bernilai negatif bagi setiap
kalangan. Kadang-kadang sebagian remaja dan pemuda berselfie hanya untuk hal
yang tak berguna, apalagi sampai kepada hal yang memalukan yang mungkin sangat
tidak mendidik apabila dilihat oleh anak-anak yang masih di bawah umur. Hal itu
berarti menanamkan sesuatu yang tidak diinginkan dalam mewarnai karakter mereka.
Sangat miris melihat mudahnya terjadi pergaulan bebas di
kalangan muda-mudi di zaman now ini. Bermesraan dengan orang yang bukan mahramnya
sepertinya dianggap biasa dan tidak merasa punya beban moral. Parahnya lagi, pergaulan
yang melanggar syariah itu dijebret lalu dipamerkan di media sosial.
Berselfie bukanlah sesuatu yang dilarang mutlak oleh
agama dan budaya luhur bangsa kita. Kita dituntut bisa menimbang nilai baik
buruknya dalam berbuat sehingga setiap eksen kita bermanfaat dan terhindar dari
segala hal yang merugikan diri kita dan orang lain.
***
Sumenep, 26 Juli 2018
__________
*) Penulis adalah siswi kelas IX (sembilan) MTs
Al-Wathan.
No comments:
Post a Comment