Lokasi di Objek Wisata Kafe Sawah Pujon Kidul Malang 2018 |
M. Khaliq Shalha
Orang tua adalah sosok guru pertama dan
utama untuk memformat kepribadian anak. Madrasah rumah tangga merupakan lembaga
informal yang sangat krusial sebelum dan sesudah anak menginjak pendidikan PAUD
dan seterusnya. Kata guru saya, “al-baitu madrasatul ula (rumah
adalah madrasah pertama).”
Nilai-nilai akhlak orang tua perlu
disemaikan sejak kedua pasangan sedang memproses memasuki jenjang rumah tangga,
bahkan ketika masih jomblo, mengingat karakter anak merupakan fotokopi dari
kedua orang tua. Kelapa jatuh tidak jauh dari pohonnya, kata orang bijak dulu.
Namun setelah jatuh bisa saja sangat jauh dari pohonnya bila dihanyut banjir. Itu artinya, perkembangan anak juga bisa diwarnai
oleh lingkungan di luar kehidupan orang tua.
Target orang tua bukan sekadar memiliki
anak cerdas secara intelektual, tapi juga secara emosional dan spiritual.
Mencetak anak berintelektual unggul dan fisiknya sehat bisa diupayakan oleh
orang tuanya dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Tak cukup hanya dengan
makanan bergizi, tapi juga halal. Dalam bahasa Al-Qur’an, halalan
Thayyiba (halal dan bergizi). Saya kadang dihadapkan oleh perilaku
orang tua terhadap anaknya yang mengundang hati kontroversi dan kadang
terinspirasi. Kasus kontroversi yang pernah saya lihat dengan kedua mata saya
adalah orang tua sedang mengantarkan anaknya ke sekolah, ia melakukan tindakan
tidak terpuji karena mencuri jajan milik penjual di sekolah, lalu jajan
tersebut diberikan kepada anaknya. Anaknya yang tak berdosa diberi makanan yang
tak seberapa harganya, yang sebenarnya makanan tersebut adalah racun bagi
kepribadian anaknya. Kok tega? Dilihat dari segi taraf ekonominya, orang itu
bukanlah termasuk kere, tapi biasa-biasa saja. Sama dengan ibu-ibu lainnya yang
juga mengantarkan anaknya. Masalah mencuri, faktor utamanya bukanlah soal
terhimpit ekonomi saja, tapi yang lebih dominan karena faktor krisis
mentalitas. Imannya sedang kelepek-kelepek (dhai’if). Ampun Tuhan!!
Kasus lain yang menggugah saya, di depan
salah satu swalayan, Jumat petang, 15 April 2016 lalu. Ada anak kecil sekitar
berumur 3 tahun memegang susu botolan ke luar dari swalayan menghampiri
bapaknya yang menunggu di luar, setelah baru saja anak itu dari ibunya di dalam
toko. Susu itu oleh anaknya disuruh kuliti untuk diseruputnya. Sontak bapaknya
dengan nada agak tegas menanyakan kepada ibu si anak yang membuntuti anak
tersebut. “Sudah bayar?” “Belum,” kata si ibu. “Sana bayar ke dalam dulu!”
timpal si bapak. Susu itu gagal dikuliti sebelum dibayar di kasir.
Secara etika, sebagian kita mungkin
kalah dengan sikap si bapak ini. Misalnya, anak kita kadang mengkonsumsi
camilan sebelum ibunya selesai membayar ketika sedang berbelanja, sebelum semua
apa yang akan dibeli selesai terkumpulkan, baru setelah itu dibayar total.
Sadar atau tidak, prinsip si Bapak itu
bukan sekadar berdasarkan fiqih, tapi tasawuf. Fiqih lebih dangkal ketimbang
tasawuf. Sebagai batas minimal. Tapi bertindak dengan menggunakan perspektif
fiqih sudah tidak berrisiko, jelas halal, cuma lebih afdalnya, perspektif
tasawuf juga dipakai. Bila nilai-nilai tasawuf bisa kita terapkan dalam
kehidupan, berarti kita mengantarkan diri kita pada golongan elitis dalam
penghayatan terhadap agama.
Kita jangan menyepelekan mengkonsumsi
barang haram, baik yang dzati, seperti khamar, atau yang sababi (karena
caranya tidak benar), seperti mengkonsumsi makanan hasil curian atau korupsi.
Mengkonsumsi barang haram sama halnya meracuni keberkahan hidup kita dan anak
cucu kita. Kemungkinan risikonya sangat besar. Selain membentuk karakter jahat,
juga menimbulkan krisis pahala amal ibadah yang primer, dalam hal ini shalat
dan doa tertolak oleh Allah.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ
شَرِبَ الْخَمْرَ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً فَإِنْ تَابَ
تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ فَإِنْ عَادَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْ
يَسْقِيَهُ مِنْ نَهَرِ الْخَبَالِ قِيلَ وَمَا نَهَرُ الْخَبَالِ قَالَ صَدِيدُ
أَهْلِ النَّار ِ(رواه أحمد) .
Dari Ibn Umar bahwa Nabi SAW bersabda:
“Barangsiapa minum khamar, shalatnya tidak diterima 40 malam. Jika ia bertobat,
Allah menerima tobatnya. Jika ia mengulanginya, maka hak Allah untuk memberi
minum padanya dari sungai khabal. Ditanyakan (oleh sahabat), ‘apa khabal itu?’
Nabi menjawab, ‘nanah penghuni neraka.’” (HR. Ahmad).
مَنْ أَكَلَ لُقْمَةً مِنْ حَرَامٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ
لَيْلَةً ، وَلَمْ تُسْتَجَبْ لَهُ دَعْوَةٌ أَرْبَعِيْنَ صَبَاحًا، وَكُلُّ
لَحْمٍ نَبَتَ مِنَ الْحَرَامِ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ، وَإِنَّ اللُّقْمَةَ
الْوَاحِدَةَ مِنَ الْحَرَامِ لَتُنْبِتُ اللَّحْمَ . (رواه الديلمى عن ابن مسعود)
.
“Barangsiapa memakan sesuap barang
haram, shalatnya tidak diterima 40 malam, dan doanya tidak diijabat 40 pagi.
Dan, setiap daging yang tumbuh dari barang haram, neraka layak baginya. Sesuap
barang haram niscaya tumbuh menjadi daging.” (HR. Ad-Dailami dari
Ibn Mas’ud).
Jika shalat dan doa tertolak, apa yang
akan bisa kita harapkan pada masa depan kita dan anak cucu kita. Hal ini cukup
memberi kesadaran kepada kita bahwa kita jangan mengejar butir tapi melupakan
tumpeng. Akhrinya, defisit berkah yang kita terima. Bukan sengsara membawa
nikmat, tapi nikmat membawa sengsara. Sebelum terlambat, solusinya tobat nasuha,
bukan tobat sambal.
Dalam Islam, dosa warisan itu tidak ada,
tapi karakter warisan (genetika) secara otomatis nyata adanya. Sebagai sebuah
prinsip pula: mewarisi karakter dan jejak rekam yang baik kepada anak, jauh
lebih berharga ketimbang tahta dan harta benda melimpah. Apalah artinya sebuah
tahta dan harta benda melimpah di balik keroposnya mentalitas. Memberi konsumsi
yang halal pada anak lebih bernilai ketimbang menyematkan perhiasan berjejer
dan kendaraan mewah, tapi abai pada perkara yang prinsipil. Wallah a’lam.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^